Faktor-faktor yang mempengaruhi kurs valuta asing adalah faktor permintaan dan penawaran valuta asing. Seperti halnya barang-barang dan jasa-jasa maka kurs valuta asing pun tergantung pada hukum permintaan dan penawaran. Artinya, bila permintaan terhadap kurs valuta asing bertambah, maka kurs akan naik, demikian pula sebaliknya. Bila penawaran terhadap kurs valuta asing bertambah, maka kurs akan turun. Dengan kata lain fungsi kurs itu akan mempengaruhi besarnya permintaan dan penawaran.
Harga valuta asing akan lebih mahal dari nilai nominal harga yang berlaku bila permintaan melebihi jumlah valuta asing yang ditawarkan. Darimanakah sumber permintaan akan valuta asing? Sumber permintaan valuta asing berasal dari impor barang/jasa suatu negara dan ekspor modal dan transfer valuta asing dari dan ke luar negeri.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran Valuta Asing.
1. Perubahan dalam Citarasa Masyarakat
Cita rasa masyarakat dapat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Perubahan cita rasa masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka atas barang-barang yang diproduksi dalam negeri atau yang diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat menaikkan ekspor. Perubahan ini akan memengaruhi permintaan. Jika penduduk suatu negara lebih menyukai barang-barang dari negara lain, permintaan atas mata uang negara lain tersebut bertambah. Perubahan seperti itu memiliki kecenderungan untuk menaikkan nilai mata uang negara lain.
2. Perubahan Harga dari Barang-Barang Ekspor
Jika barang-barang ekspor mengalami kenaikan, kenaikan tersebut akan memengaruhi permintaan barang ekspor dan kurs valuta asing sehingga akan menjatuhkan nilai uang negara yang mengalami kenaikan barang ekspor.
3. Kenaikan Harga-Harga Umum (Inflasi)
Di satu pihak, kenaikan harga-harga akan menyebabkan penduduk negara tersebut semakin banyak mengimpor dari negara lain. Oleh karena itu, permintaan atas valuta asing akan bertambah. Di lain pihak, ekspor negara tersebut bertambah mahal dan akan mengurangi permintaannya sehingga akan menurunkan penawaran valuta asing.
4. Perubahan dalam Tingkat Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi
Tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat mempengaruhi jumlah serta arah aliran modal jangka panjang dan jangka pendek. Tingkat pendapatan investasi yang lebih menarik akan mendorong pemasukan modal ke negara tersebut sehingga penawaran valuta asing yang bertambah akan menaikkan nilai mata uang negara yang menerima modal tersebut.
5. Perkembangan Ekonomi
Jika valuta asing dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, penawaran valuta asing akan bertambah dan menaikkan nilai mata uang. Sebaliknya, jika dipengaruhi oleh hal-hal di luar ekspor, akan menurunkan nilai mata uang asing.
6. Tingkat Pendapatan dan Produksi
Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh seseorang, maka akan semakin banyak kebutuhan akan barang/jasa yang diperlukan. Tidak semua barang/jasa tersebut dipenuhi dan diproduksi di dalam negeri melainkan harus di impor dahulu.
7. Pengawasan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan dalam pengaturan sirkulasi valuta asing, yakni sebagai berikut.
- Kebijakan Fiskal, yaitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk pengaturan tentang pajak seperti: bea impor dan bea ekspor.
- Kebijakan Moneter, yaitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah di dalam keuangan (moneter) seperti uang ketat, uang longgar, dan devaluasi.
Menurut Madura (2003:114), bahwa kebijakan pemerintah bisa mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai hal termasuk :
- Usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valuta asing.
- Usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri.
- Melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual dan membeli mata uang. Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi di pasar uang adalah : 1. Untuk memperlancar perubahan dari nilai tukar uang domestik yang bersangkutan; 2. Untuk membuat kondisi nilai tukar domestik di dalam batas-batas yang ditentukan; dan3. Tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara.
- Berpengaruh terhadap variabel makro seperti inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat pendapatan.
8. Perkiraan, Rumor, dan Isu Spekulasi (Ekspektasi)
Disadari atau tidak berkembangnya rumor, atau isu yang yang dihembuskan oleh spekulan valuta asing akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing di suatu negara. Pasar valas bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke depan. Dan sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar akan menurun di masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar Dollar dalam pasar.
Komentar
Posting Komentar