Produktivitas mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis yaitu suatu usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya. Produktivitas kegiatan ekonomi harus ditopang dengan kualitas sumber daya manusia karena sangat mempengaruhi dalam pengelolaan sumber daya alam. Apabila sumber daya alam yang dikelola dengan baik maka akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun jika sumber daya manusia yang memiliki sikap serakah dalam mengeploitasi sumber daya alam yang berlebihan akan menimbulkan permasalahan-permasahaan lingkungan. Pada akibatnya akan mengganggu produktivitas kegiatan ekonomi. Permasalahan lingkungan yang dimaksud adalah kerusakan sumber daya alam yang merupakan sumber dari pada proses produksi dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.
Masalah kependudukan yang terjadi dengan bertambahnya jumlah penduduk akan berpengaruh pada daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan yang terbatas menyebabkan terjadinya kelangkaan sumber daya alam, terjadinya pencemaran, dan timbul persaingan untuk mendapatkan sumber daya alam. Selain itu pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa diikuti pertumbuhan ekonomi yang seiimbang seringkali hanya menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas rendah padatnya penduduk suatu daerah akan menyebabkan ruang gerak suatu daerah semakin terciut, dan hal ini disebabkan oleh manusia yang seenaknya mengekploitasi lingkungannya.
Pertumbuhan penduduk yang cepat meningkatkan permintaan terhadap sumber daya alam. Pada saat yang sama meningkatnya konsumsi sumber daya alam yang disebabkan oleh membengkaknya jumlah penduduk yang pada akhirnya akan berpengaruh pada semakin berkurangnya produktivitas sumber daya alam. Konsekuensinya adalah perubahan lingkungan yang terjadi semakin jauh dari keadaan yang sebenarnya yang menimbulkan permasalahan-permasalahan lingkungan.
Permasalahan Lingkungan
Sumber daya Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki
kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Peranan manusia dalam
lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.
Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan
lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak langsung timbul
akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan
manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat
menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya
dukung lingkungan.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai berikut:
- Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion);
- Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
- Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus-menerus memerlukan subsidi energi;
- Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
- Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.
Dalam problematika lingkungan ada dua masalah terbesar yaitu masalah
pemanfaatan atau pendayagunaan dan bencana alam. Selain itu terdapat
beberapa penyebab masalah lingkungan yang terjadi, yaitu :
- Ego sektoral dan daerah
- Pendanaan yang masih sangat kurang untuk bidang lingkungan hidup
- keterbatasan sumberdaya manusia
- eksploitasi sumber daya alam yang masih terlalu mengedepankan profit dari sisi ekonomi
- Lemahnya implementasi peraturan perundangan
- Lemahnya penegakan hukum lingkungan khususnya dalam pengawasan
- Kurangnya pemahaman masyarakat tentang lingkungan hidup
- Penerapan teknologi yang tidak ramah lingkungan
a. Masalah Pemanfaatan
Setiap manusia pasti memahami cara memanfaatkan lingkungan. Namun, mereka tidak memperhatikan batasan-batasan alam pendayagunaan lingkungan sehingga tanpa sadar ataupun sadar mereka melakukan perusakan terhadap lingkungan hidup. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
1. Pencemaran Tanah
Sampah-sampah industri pertanian yang menggunakan pupuk buatan telah menyebabkan pencemaran tanah. Sampah-sampah tersebut adalah bahan-bahan kimia yang bila terkumpul dalam jumlah tertentu dapat membahayakan kehidupan melalui tanah di mana pepohonan tumbuh berkembang. Bagi hewan dan manusia jumlah nitrat yang berlebihan merupakan racun. Hal tersebut bisa mengakibatkan sianosis pada anak-anak, yaitu timbulnya kesulitan pernafasan karena terganggunya peranan hemoglobin dalam pengikatan oksigen. Selain itu DDT merupakan indikasi pencemaran yang berbahaya pada tanah, karena bahan itu tidak dapat diuraikan dan dapat meresap masuk ke dalam pepohonan ataupun buah hasil penanaman kita daan hal tersebut mengakibatkan kemandulan pada burung.
2. Pencemaran Air
Bahan-bahan pencemar dapat tercampur dalam air dalam banyak cara secara langsung dan tidak langsung. Misalkan melalui pembuangan limbah pabrik, terkena pestisida, herbisida, dan insektisida yang digunakan manusia dalam pertanian, dan sebagainya.
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi saat komponen udara berada dalam jumlah di atas ambang normal dan membahayakan lingkungan, hal tersebut bisa diperoleh dari beragam aktivitas manusia baik sehari-hari maupun dalam produksi dan pengggunaan kendaraan bermotor.
4. Pencemaran Suara
Kebisingan yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat dari berbagai jenis suara yang dikeluarkan mesin-mesin atau kendaraan-kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat secara tidak terkontrol. Hal tersebut dalam tingkat tertentu sangat berbahaya bagi manusia karena bisa mengakibatkan ketulian, kebutaan, dan depresi.
5. Erosi dan Banjir
Terjadinya banjir sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan
dampak pengrusakan hutan. Erosi merupakan gejala alamiah dan
seringkali pula disebut sebagai gejala geologi. Peristiwa erosi terjadi
secara perlahan-lahan terutama terjadi dengan bantuan media air di
sungai mengikis dasar dan tepi sungai. Peristiwa erosi ini dipercepat
dengan adanya penggunaan tanah yang tidak tepat oleh manusia. Kita telah
menanam tanaman di tempat yang tidak tepat. Erosi dan Banjir terjadi
karena :
⦁ Penebangan liar
⦁ Merusak hutan bakau
⦁ Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
⦁ Pembuangan sampah di sembarang tempat
⦁ Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
6. Kehutanan
Sampai saat ini manusia masih terus menebang hutan-hutan yang tidak
diimbangi dengan penanaman kembali pohon-pohon yang telah ditebang.
Tentunya hal tersebut merugikan bagi lingkungan. Permasalahan di bidang
kehutanan adalah : Perburuan liar, Penebangan hutan secara liar,
Kebakaran hutan baik secara sengaja untuk membuka ladang maupun karena
gejala alam dan pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar
batas.
b. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi. Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
1. Letusan gunung berapi
Letusan
gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang
menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.Bahaya yang
ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antaralain berupa:
⦁ Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
⦁ Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
⦁ Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
⦁ Gas yang mengandung racun.
⦁ Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
2. Gempa bumi
Gempa
bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa
hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya
tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia
dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak
dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung
berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai
akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
⦁ Berbagai bangunan roboh.
⦁ Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
⦁ Tanah longsor akibat guncangan.
⦁ Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
⦁ Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
3. Angin topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman.
c. Polusi
Adanya
bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan. Timbulnya
pencemaran tentu erat kaitannya atau disebabkan oleh berbagai aktifitas
manusia antara lain :
- Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan berbahaya seperti logam-logam berat, zat radioaktif, air buangan panas. Juga dalam bentuk kepulan asap, kebisingan suara.
- Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran, pencemaran buangan-buangan penambangan, pencemaran udara dan rusaknya lahan-lahan akibat pertambangan.
- Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan dari kendaraan bermotor, tumpahan-tumpahan bahan bakar kendaraan bermotor terutama minyak bumi dari kapal tanker.
- Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang memberantas hama seperti insektisida, pestisida, herbisida, demikian pula dengan pupuk organik.
Suatu zat dikatakan polutan bila :
- Kadarnya melebihi batas normal
- Berada pada tempat yang tidak semestinya
- Berada pada waktu yang tidak tepat
Sifat-sifat polutan antara lain :
- Merusak untuk sementara, dan setelah bereaksi dengan zat lingkungannya tidak merusak lagi
- Merusak setelah jangka waktu tertentu
Bencana polusi dapat dibagi menjadi 4 :
- Yang langsung menganggu kesehatan manusia
- Efek tak langsung pada manusia, misalnya efek korosit dari polusi udara atas gedung-gedung.
- Efek langsung yang mengancam kualitas kehidupan manusia, seperti onggokan pupuk kandang dan selokan mampet.
- Efek tak langsung terhadap masyarakat, misalnya usaha pertambangan minyak bumi di wilayah lepas pantai, penebangan hutan yang berlebihan
Polusi Air dan Tanah
- Zat kimia seperti limbah industri, pupuk buatan, dan deterjen, dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan tumbuhan serta organisme lainnya.
- Sampah plastik tidak dapat hancur, sehingga menurunkan porositas tanah.
- Zat-zat limbah industri.
- Berbagai sampah organik yang di buang ke sungai, kolam atau parit akan mengalami pembusukan. Untuk proses ini bakteri pembusuk memerlukan banyak O2.
- Terjadinya pembusukan yang berlebihan di perairan akan menyebabkan terjadinya penimbunan senyawa.
- DDT merupakan insektisida yang dahulu banyak digunakan petani untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lainnya.
Referensi: Tugas Kuliah Aisyah
Komentar
Posting Komentar