Langsung ke konten utama

Jadi Wanita Karir, Inilah 7 Sikap Utama yang harus ditanamkan dalam bekerja!



     

    Diluar sana, lowongan kerja terhampar. Menanti wajah-wajah baru untuk mengisinya. Dan Anda salah satu dari sekian banyak yang mungkin beruntung memilikinya. sebagai wanita yang cerdas, menarik dan ingin maju, dunia kerja memang sangat penuh tantangan. Itu sudah diakui oleh banyak rekan kerja Anda yang telah memulai sejak lama. 

    Sepanjang tahun arena perburuan kerja terbuka lebar. Kini, giliran Anda turun gelanggang dan berburu. Tetapi sebelum mulai mengejar, ada beberapa hal tentang bekerja yang harus Anda pahami dengan baik. Sebab kalau tidak, perburuan ini tak akan membawa hasil yang menyenangkan. Apalagi prestasi dan kebanggaan yang diharapkan. Sebagai seorang pekerja wanita, inilah tujuh sikap utama yang harus dimiliki dan dijalani.

1. Tanggung jawab buat semua orang.

    Dalam urusan pekerjaan, Anda harus menyadari sepenuhnya bahwa tanggung jawab sebagai pekerja itu sama antara pria dan wanita. Tak ada teori yang menyatakan bahwa wanita tidak boleh lebih asal-asalan ketimbang pria: Jangan pernah minta porsi kerja dikurangi, apalagi kalau waktu  wawancara Anda sudah mengaku berani dan cinta kerja keras. Jangan juga merengek karena pekerjaan terlalu banyak. Anda dan rekan kerja pria dituntut untuk melakukan tugas sebaik-baiknya.

2. Tidak takut bekerja keras.

     Menurut Helen Gurley Brown, pendiri majalah Cosmopolitan, dalam bukunya I'm Wild Again mengatakan, "Sebagai pekerja baru, Anda harus berani bekerja keras." Artinya, siap menyelesaikan tugas yang diberikan, bersedia diberi pekerjaan ekstra  dengan senang hati. Lakukan lebih dari yang diminta. Inisiatif itu penting. Biarkan atasan melihat Anda lebih dari yang lain. Tetapi kalau sudah diberi tanggung jawab lebih dan kepercayaan khusus, Anda jangan mengeluh dan ribut tak punya waktu untuk bersenang-senang.

3. Selalu bersikap positif.

    Saat bertemu masalah, jangan langsung pasrah. Jangan bilang tak mungkin diatasi. Selalu berusaha mencari solusi. Kalau perlu pakai jalan alternatif. Misalnya atasan ingin bikin acara di akhir minggu, dan sekarang sudah hari Rabu. Lihat alasan mengapa atasan ingin membuat acara tadi. Kumpulkan semua sumber yang bisa membantu Anda menciptakan acara itu.

    Saat tertimpa banyak pekerjaan dari atasan. Jangan berpikiran negatif bahwa dia membenci Anda atau sentimen. Teliti maksudnya. Bisa jadi ini upayanya menempa Anda agar tangguh dan siap melangkah ke tingkat yang lebih tinggi. Jadi, lihatlah masalah dengan hati jernih. Jangan pelihara sikap prasangka berlebihan. Rugi!

4. Bekerja sungguh-sungguh.

    Anda bisa saja benci pekerjaan sekarang. Tetapi itu bukan alasan untuk malas-malasan, sering bolos, terlambat datang, tak menyelesaikan tugas dengan harapan segera dipecat dan dapat pesangon. Ini attitude yang sangat buruk. Sejelek apapun pekerjaan sekarang, lakukan sebaik-baiknnya. Selesaikan tugas tepat waktu tanpa keluh kesah. Karena tak menutup kemungkinan atasan melihat attitude baik ini dan justru menawarkan pekerjaan yang lebih baik. 

5. Gerak cepat.

    Ketika atasan Anda meminta bantuan Anda melakukan sesuatu, misalnya mencari ide atau menolongnya mengumpulkan data, lakukan dengan cepat. Jangan tunda. Jangan menunggu hingga waktu yang diberikan habis. Dengan datang dan beri jawaban segera, atasan akan melihat Anda pekerja yang segap dan dapat diandalkan. Ini penting untuk langkah Anda selanjutnya!

6. Bertanya dan bertanya.

    Bila Anda tak mengerti apa yang dimaksud atasan, segera bertanya! Jangan pura-pura tahu karena ingin menjagacitra wanita pandai atau tak ingin dianggap bodoh. Padahal dengan tak bertanya, pekerjaan yang diberikan bisa berantakan hasilnya. Anda bisa dicap sok tahu segala. Jadi, kalau tak jelas, jangan diam saja.

7. Rela dikritik.

    Sebagai orang baru, mungkin cara kerja Anda berbeda dari sistem yang berjalan selama ini. Jangan langsung tersinggung bila diberitahu. Bersyukurlah bila dikritik. Ini lebih baik ketimbang Anda jadi bahan omongan yang bikin pedas telinga. Merek berhak meminta Anda bekerja sesuai peraturan yang berlaku. Bila Anda tetap tak setuju, sampaikan baik-baik. Kerjakan sesuai permintaan mereka, tapi buat juga dengan cara Anda. Biar mereka yang memberi penilain: yang mana lebih baik dan efektif.

    Masih banyak lagi aturan lainnya yang bisa Anda temukan. Tetapi khusus pegawai baru, atau bahkan calon pekerja, inilah 7 aturan yang perlu Anda ingat selalu agar segera jadi yang terdepan.

Sumber referensi: Career Handbook/Tim Redaksi Majalah Cosmopolitan Indonesia. Jakarta. PT. Higina Alhadin, 2001.

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Pesan Inspiratif dari Guru untuk Murid: Menumbuhkan Semangat Belajar dan Karakter Positif

Guru memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk masa depan generasi penerus bangsa. Selain mentransfer ilmu pengetahuan, guru juga memberikan arahan dan motivasi yang sangat berharga. Pesan-pesan yang disampaikan oleh guru tidak hanya berfokus pada materi pelajaran, tetapi juga mencakup pembentukan karakter dan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa pesan inspiratif yang dapat memberikan motivasi dan arahan kepada para murid agar terus berkembang, baik dalam hal akademik maupun dalam hal pribadi. 1. Jangan Pernah Takut Gagal Pesan pertama yang penting adalah mengajarkan murid untuk tidak takut gagal. Gagal bukanlah akhir dari segalanya, tetapi sebuah pelajaran yang dapat membawa kita lebih dekat pada kesuksesan. "Gagal adalah bagian dari proses belajar. Setiap kegagalan mengajarkan kita bagaimana cara untuk lebih baik lagi. Jangan takut gagal, karena dari kegagalan kita bisa menemukan cara yang lebih tepat untuk meraih tujuan." 2. Proses Lebi...

Sekilas Mengenai Ilmu Ekonomi

     Berbicara tentang ekonomi tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Segala sesuatu yang berhubungan dengan uang atau finansial manusia sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidup selalu dikaitkan dengan ekonomi.

Bagian 4 Soal Akuntansi "Menyusun Jurnal Penyesuaian"

Studi Kasus:   Data Penyesuaian yang terjadi pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut: Kerugian Piutang ditaksir 1 % dari penghasilan Perlengkapan fotografi yang masih ada di Gudang Rp70.000.000,- Perlengkapan Kantor yang habis dipakai Rp11.300.000,- Sewa Gedung telah terpakai Rp16.000.000,- Masih harus terima bunga atas uang yang ada di bank Rp1.150.000,- Masih harus dibayar gaji pegawai Rp12.000.000,- Penghasilan sewa yang diterima dimuka Rp6.000.000,- Penyusutan peralatan Fotografi 20% dan peralatan kantor 10% per tahun. Dari data di ata, Anda diminta membuat: a. Jurnal Penyesuaian Penjelasan: Kerugian piutang diperoleh dari 1 % dikali penghasilan yaitu 1% X Rp957.650.000,- = Rp9.576.500 (Debet) dan Cadangan kerugian piutang (Kredit) Beban perlengkapan fotografi berarti perlengkapan yang terpakai yaitu Perlengkapan awal Rp96.200.000,- dikurangi  perlengkapan akhir/sisa Rp70.000.000,- sama dengan Rp26.200.000,-. (Debet) dan Perlengkapan fotografi (kredit) ...